Selisik Buku: Tiga (R)asa - Yesi Astria
- kentankcreespy
- 22 Agu 2020
- 3 menit membaca
Judul: Tiga (R)asa
Penulis: Yesi Astria (@astriayesi)
Penerbit: Pena Biru Publishing
Tahun terbit: Juli 2018
Jumlah halaman: 166 halaman
Blurb:
Dibalik semua harapan itu, tentu saja aku harus berusaha memperbaiki diriku agar pantas untuknya. Allah memang telah menuliskan takdir setiap orang. Tapi itu pilihan kita ingin menjalani takdir yang baik atau takdir yang buruk. Dan aku memilih takdir yang baik, takdir yang kuusahakan agar dapat mencinta dengan cara yang halal. Entah nanti usahaku membuatnya jadi jodohku atau tidak, setidaknya aku sudah berusaha yang terbaik.
"Siapa di sini yang pernah jatuh cinta?" - hlm. 38
Haeho! Pertama, aku bakalan membahas mengenai tokoh favoritku. Hm, jadi ada beberapa sih yang memang menarik perhatian. Aihihi.
Pertama, tentu saja si tokoh utama, Dea. Mahasiswa fakultas ekonomi UMM ini adalah pemilik jiwa yang lemah, penakut, dan cengeng. Namun dibalik itu semua, dia bisa melewati segala cobaan yang dihadapinya. Dia tegar dengan caranya sendiri. Tekadnya untuk berubah menjadi seseorang yang lebih baik adalah salah satu motivasi sekaligus insipirasi bagiku.
Selanjutnya, karakter Mbak Ina yang berperan sebagai pembina kegiatan mentoring yang diikuti Dea. Pembawaannya yang dewasa membuatku tanpa sadar menaruh perhatian kepadanya.
Lalu ada ikhwan bernama Halim, yang entah kenapa setiap kali ada adegan dia bersama Dea membuatku senyum-senyum enggak jelas, wkwk. Ya walaupun akhirnya bikin geregetan sendiri.
Dan terakhir, tokoh favoritku yaitu, Jauzi! Jeng jeng jeng! Juniornya si Dea yang menjabat sebagai imam masjid ini bikin hati kesemsem lah. Apalagi diakhir cerita ini dia bikin ... ah pokoknya gemes deh wkwk.
Ya meskipun masih banyak tokoh dalam cerita ini, tapi empat tokoh di atas merupakan favoritku. Ah iya, aku mau tambahin sedikit deh. Ada satu tokoh, namanya Wiko, cowok yang sudah menjalin hubungan bertahun-tahun dengan Dea. Namun sayangnya, takdir berkata lain. Pun Wiko ini salah satu tokoh yang paling berpengaruh juga sih dalam cerita.
"Sebenarnya apa yang kamu rahasiakan?" - hlm. 76
Aku rasa cerita dalam novel ini adalah gambaran dari kehidupan nyata si penulis. *autodisantet wkwk 😆
Cerita yang disajikan begitu mengalir, terkesan lugu, dan terasa nyata. Gaya penulisan yang ringan membuatku mudah memahami apa yang sebenarnya terjadi. Konflik yang dimunculkan pun juga tidak terlalu kompleks. Khas bacaan ringan ditengah kesibukan.
Kak Yesi benar-benar menulis dengan apa adanya, wkwk. Pokoknya enggak tahu kenapa aku ngerasa kalau setiap adegan di novel ini tuh emang nyata terjadi 😆. Tetep kekeuh aku tuh.
Kabur~
"Siapa kita? Kita tak bisa melawan kehendak-Nya." - hlm. 156
Novel ini benar-benar mengajarkan kita untuk senantiasa tabah dan kuat dalam menghadapi masalah. Namun seperti pada umumnya, setelah badai akan ada pelangi. Dan itu juga lah yang diperlihatkan di dalam novel ini.
Btw, di sini aku juga baru tahu maksud dari judul Tiga (R)asa ini seperti apa, yakni tentang kisah cinta Dea yang penuh lika-liku dan akhirnya menuntunnya menemukan cinta sejatinya.
Tekad Dea untuk berubah menjadi lebih baik adalah salah satu hal yang memotivasi sekaligus menginspirasiku. Terlebih banyak juga kutemukan amanat yang terselip dalam bacaan ini.
Lalu, terkait setting, aku rasa sebagian besar tempat yang dijadikan latar adalah area kampus. Termasuk masjid dan gazebo samping perpustakaan yang penuh akan kenangan, eak wkwk. Pun latar suasana yang dibangun cukup bervariasi, tapi salah duanya adalah suka dan duka. 😂 Gimana sih, gimana? Ahaha.
"Pesan saya hanya satu, jangan buang-buang waktu untuk sesuatu yang tak bermanfaat bagimu, Dea." - hlm. 140
So, untuk kalian yang sedang atau ingin berubah menjadi lebih baik, namun ada saja bisikan atau kurangnya kemantapan hati, bacalah buku ini. Buku rekomendasi yang memotivasi dan menginspirasi.
Rate: 4/5 stars
Comments