Selisik Buku: Athaya & Elgra - Fataya Azzahra
- kentankcreespy
- 20 Agu 2020
- 3 menit membaca
Judul: Athaya & Elgra
Penulis: Fataya Azzahra
Penerbit: Grasindo
Tahun terbut: 2019
Tebal: 223 halaman
ISBN: 978-602-051-610-3
Blurb:
Athaya benci kehilangan. Namun, dia harus merelakan Elgra—satu-satunya sahabat yang dia punya. Elgra pergi dengan meninggalkan satu pertanyaan yang membuat Athaya secara tidak sadar tetap menjaga hatinya.
Dua tahun berlalu. Elgra tiba-tiba datang ke SMA Galaksi sebagai murid baru di kelas Athaya. Cowok itu mengusik perasaannya lagi, setelah Athaya berusaha keras untuk melupakan Elgra.
Apakah perasaan Athaya masih untuk Elgra? Dan, apakah Elgra benar-benar merasa utuh dengan kehadiran Athaya?
Hayooo, siapa yang setuju sama Athaya bahwa kehilangan adalah salah satu hal yang patut dibenci? Karena sejatinya, kehilangan cuma bikin poteq hati, ya kan? :’)
Oke, meninggalkan pembicaraan mengenai kehilangan, buku ini menduduki peringkat kedua dalam kompetisi #GrasindoFictionSweek lho. Di sisi lain, cover buku ini lucu sekali dong! Warna hijau dan ilustrasi unyu adalah sebuah perpaduan yang ciamik, ehehe.
“Kalau ternyata gue adalah orang yang bisa buat wish lo itu jadi kenyataan, gimana?” – hlm. 27
Selanjutnya, mari berbicara mengenai tokoh-tokoh di buku ini.
Pertama, Athaya. Si sekretaris kelas dan anggota Jurnalistik Sekolah. Well, yang aku tangkap dari apa yang diceritakan, Athaya emang bener-bener benci sama yang namanya kehilangan. Siapa sih yang suka ditinggal pergi? Apalagi ini ayahnya, lho. Ditambah lagi sahabatnya juga turut pergi meninggalkan Athaya selama dua tahun. Dia kelewat baik, itu bener. Tapi, lama-kelamaan aku enggak suka Athaya yang keras kepala dan egois. Dia terlalu kekeuh sama pemikirannya sendiri. Sebel sama Athaya yang kayak gitu!
Kedua, Elgra. Cowok bertubuh tinggi dan berwajah tampan yang pesonanya tiada tara, wkwk. Sahabat Athaya dari kecil. Cowok yang dengan berani nembak Athaya sebelum dia memutuskan pergi karena suatu alasan. Kejam sih, tapi akhirnya dia memutuskan untuk kembali memperjuangkan segalanya. Aku tuh kadang kasihan sama Elgra, huhu. Dia bener-bener nanggung beban yang berat. Hiks. Aku padamu, El.
Ketiga, Rayyan. Cowok yang tiba-tiba hadir dalam hidup Athaya dan Elgra. Reputasinya bener-bener buruk di kalangan anak-anak Galaksi. Dia ini yang bikin Athaya berubah, huhu. Enggak suka pokoknya. Sebel.
Terakhir, ada Nayla, Vega, dan Agit. Nayla dan Vega itu sahabatnya Athaya. Aku suka sama karakternya Nayla, dia dewasa dan selalu ada buat Athaya. Sedangkan Vega, dia itu ugh ... egois sekali. Lalu, Agit sendiri adalah teman Elgra. Nah, enggak tahu kenapa aku suka sekali sama Nayla dan Agit yang tiba-tiba aja jadian wkwk. Lucu aja weh hahaha.
“Izinin gue jagain lo sampai gue bener-bener bisa ngelepasin lo.” – hlm. 49
Well, buku terbaru Kak Aya ini kembali mengangkat tema frindzone, hmmm curiga aku kalau ini kebanyakan dari pengalaman pribadi, ehehe.
Tahu dong ya, kalau cowok dan cewek sahabatan, pasti salah satunya ada yang menyimpan rasa. Ahayyy! Sama halnya yang terjadi di antara Athaya dan Elgra. Mereka bersahabatan, lalu ada rasa berbeda yang melingkupi salah satu di antara mereka. Hayoyo, gimana tuh?
Awal-awal masih manis-manisnya kedekatan yang terjalin antara Athaya dan Elgra setelah dua tahun lamanya tak bertemu. Masa di mana bikin pembaca berbaper-baper ria, wkwk. Tapi ... sesek dah kalian setelahnya HAHAHA.
Hampir 60% aku baca buku ini tuh sambil ngumpat dalam hati (Maafin aku Ya Allah), wkwk. Memasuki konflik, aku bawaannya marah-marah mulu saking sebelnya sama Athaya. Iya, Athaya! Memang awalnya yang kejam si Elgra karena udah ninggalin Athaya, tapi kok cewek penyuka strawberi itu lama-kelamaan jadi egois dengan pemikirannya yang haduh ... bikin sebel pokoknya!
Hal itu terjadi setelah hadirnya Rayyan. Padahal sahabat-sahabat Athaya sudah memperingatkan dia untuk berhati-hati dengan sosok Rayyan. Eh masih aja ngeyel, kan bikin kesel huhu. Iya sih, Rayyan selalu ada di saat Athaya butuh, tapi kan tapi, ugh ... enggak tahu harus bilang gimana. >.<
Dan puncak kekesalanku adalah saat di mana Athaya menyakiti Elgra. Haduh, Elgra udah berjuang segenap jiwa dan raganya, lho. Kasihan aku tuh sama Elgra. Serius deh, itu aku bener-bener ngumpat, dalam hati sih wkwk. Rasanya setan dalam diriku teriak minta Athaya dibikin nyesel di ending HAHAHA.
Namun sepertinya Kak Aya masih sayang sama Athaya wkwk, ending-nya ugh! Berhasil ngaduk emosiku, huh.
Pokoknya aku pusing! Sama kayak Nayla yang pusing ngadepin Athaya dan Elgra yang bikin kepala puyeng, wkwk. Emosi saya tuh emosi.
“Lo dulu ngajak jadian, tapi ternyata lo pergi. Sekarang lo secara enggak langsung nembak gue, ya gue tolaklah. Gue enggak mau ditinggal pergi lagi.” – hlm. 71
Berikut beberapa kutipan dari buku ini yang menyita perhatianku, hoho.
“Why not? Gue bisa ngelakuin apa pun yang gue mau. Termasuk untuk permintaan lo tadi.” – hlm. 33
“Toh, di balik keberhasilan seorang cowok, pasti ada cewek di belakangnya, kan?” – hlm. 42
“Dan, gue tahu bukan gue cowok yang lo suka. Tapi, please, kasih gue kesempatan untuk jadi pacar lo, Tha.” – hlm. 120
“Emang ya, cinta itu rumit. Kayak Matematika. Lo harus nemuin jawaban dengan cara yang tepat.” – hlm. 126
Rate: 4 ★
Comments